Contact us now
+6289-774455-70

Berakhir Sudah Masa Gratis Bersms!

Dulu, bertahun-tahun, jatah pulsa saya sebulan hanya Rp 15.000. Banyak orang tak percaya. Tapi kenyataannya dengan Rp 15.000 ini saya bisa menyambung kembali tali silaturahmi dan menjaga komunikasi.

Oleh: Mochamad Yusuf*

Berakhir sudah masa gratis bersams.
Selesai sudah jatah pulsa Rp 15.000/bulan.
Tak ada lagi bersms seperti chatting.
Dan berkuranglah intensitas komunikasi.

Mulai kembali bersms dengan berhitung karakter dan layar.
Mulai tak berharap ada balasan dari orang yang dikirimi sms.
Mulai sering-sering mengecek pulsa.
Selamat datang kembali ke era yang dulu…
Ihik ihik.

Sudah lebih dari 3 tahun saya menikmati kebebasan bersms. Lebih tepatnya 3 tahun 3 bulan. Ini sejak saya menggunakan operator seluler Ungu.

Sebelumnya saya menggunakan operator merah. Ini adalah nomor yang saya miliki pertama sejak memiliki HP sendiri. Yakni pada tahun 2000.

Waktu itu nomor seluler tak semudah sekarang mendapatkannya. Saya harus mengirim surat permintaan ke operator ini seperti surat lamaran. Lalu sebulan kemudian dipanggil dan diberi nomor yang segelnya sudah dibuka dan diisi pulsa cukup banyak. Tanpa bisa memilih nomor cantik apa tidak. Karenanya saya menebusnya dengan cukup mahal. Ratusan ribu.

Sejak itu saya ditemani dengan nomor itu. Untuk mengirim 1 sms yakni 1 layar maksimal 160 karakter, dikenakan biaya Rp 350. Jadi kalau kita kirim sms cukup panjang, katakanlah 200 karakter, maka itu dianggap 2 layar. Sehingga dikirim sebagai 2 sms. Jadi biayanya Rp 700.

Karena itu banyak orang menyingkat-nyingkat smsnya. Sayangnya penyingkatan itu kadang tak standar. Hanya dia yang tahu apa maksudnya. Maka seringkali waktu itu membaca sms, bagai apoteker menebak-nebak resep dokter. Hehehe.

Namun di awal tahun 2009 saya mulai tertarik dengan promo sebuah operator seluler. Awalnya saya tertarik karena diberi gratis internet 1 Mb/hari. Waktu itu saya mulai bermain Facebook. Jatah 1 mb sangat berguna untuk akses Facebook lewat ponsel.

Karena saya merasakan manfaat dari operator ungu ini, maka saya beli nomor lain yang lebih cantik. Sejak itu saya full menggunakan nomor ini. Bukan hanya untuk mengakses internet. Apalagi saya suka dengan bonusnya.

Yakni setiap mengirim 5 sms, maka langsung diberi bonus gratis 10.000 sms ke semua operator. Jadi dengan maksimal Rp 500, sehari, biaya 1 sms hanya Rp 100, saya bisa berkomunikasi dengan semua orang.

Sejak itu saya memulai kebiasaan baru untuk selalu menyapa dan menyambung silaturahmi. Terlebih dengan hadirnya Facebook, saya bisa menemukan kembali teman-teman yang sudah lama terpisah. Bahkan banyak teman SD yang sudah tak pernah bertemu sejak lulus. Berarti sudah lebih dari 25 tahun!

Juga para kerabat yang jauh, selalu minta nomor ponselnya. Bahkan saya minta nomor ponsel kerabat lain bila dia punya.

Untuk selalu menyambung silaturahmi dan komunikasi ini, saya mengirim sms menarik seperti motivasi, humor, tips-tips berguna dan lainnya ke mereka. Saya rutin melakukan tiap pagi. Sms ini saya namankan S3, Sms Sapa Senin. Karena saya kirim tiap senin pagi.

Selain itu, bila ada kabar penting misal ada kerabat yang sakit, maka saya beritahukan ke kerabat lain. Dengan begini, meski tak ada ksempatan untuk datang, maka kabar ini pasti mereka tahu. Dan yang penting tali silaturahmi tetap terjaga. Tanpa harus menunggu hari raya. Hehehe.

Selama itu, saya tinggalkan kebiasaan untuk berpikir dibalas atau tidak, bila ada sms masuk. Lalu menghitung jumlah karakter sms, jangan sampai lenih dari 160 karakter. Kadang saya kirim sms cuma dengan ‘ya’, ‘oke’, ‘sip’ dan lainnya.

Ini semua memungkinkan karena pengiriman sms antar operator (interkoneksi) menggunakan skema SKA (Sender Keeps All). Artinya operator lain penerima sms tak mengenakan biaya ke operator pengirim. Maka ada operator yang berani untuk tak mengenakan biaya ke pelanggannya untuk berkirim sms ke operator lain.

Dia tak berharap banyak untung dari sms ini. Karena dengan mengirim beberapa sms, ini yang dikenakan biaya, maka selanjutnya gratis. Jadi dia tak berharap untung dari setiap sms yang dikirim.

Namun sejak 1 Juni 2012 ini, pemerintah mengubah kebijakan ke skema ‘cost based’. Artinya operator penerima akan mengenakan biaya ke operator pengirim. Biaya yang dikenakan sebesar Rp 23.

Maka dengan skema baru ini, operator tak mungkin memberikan gratis lagi untuk pengiriman sms ke semua operator. Karena kalau dia melakukan, maka dia memberikan subsidi. Sesuatu yang tak mungkin bagi perusahaan swasta yang murni tujuannya profit.

Mereka mungkin tetap memberikan sms gratis hanya ke sesama operator. Karena kalau sama operatornya, tak dikenakan biaya interkoneksi yang Rp 23 itu.

Jadi sekarang memulai kebiasaan yang dulu sudah saya tinggal. Sesuatu yang dulu saya lakukan. Seperti berpikir perlu dibalas atau tidak, menyingkat-nyingkat sms agar cukup 1 layar (160 karakter), dan bersms bila perlu.

Kenapa tak pindah ke messaging? Messaging ini seperti BBM, What’s App, Gtalk, YM dan lainnya. Tidak. Karena sebagian besar tak memiliki messaging. Komunikasi dengan sms tetap efektif. Masih lebih murah daripada bertelpon. Apalagi antar operator.

Dengan perubahan ini, maka jatah pulsa sebulan mungkin berubah. Dulu, bertahun-tahun, jatah pulsa saya sebulan hanya Rp 15.000. Banyak orang tak percaya. Tapi kenyataannya dengan Rp 15.000 ini saya bisa menyambung kembali dan menjaga tali silaturahmi. Karena saya tahu maksimal setiap hari hanya mengeluarkan Rp 500.

Bila ada yang ‘miss call’, saya balas dengan sms. Kalau dia perlu, maka dia akan menelpon atau membalas sms. Bila telpon dengan klien, tentu saja saya pakai fasilitas kantor. Saya hanya seperlunya bertelpon. Sebagian besar saya berkomunikasi dengan sms.

Dengan penghematan biaya pulsa, harapan saya penghematan biaya pulsa ini bisa saya alihkan ke hal-hal berguna lainnya. Misal: berlangganan majalah anak-anak, langganan internet, membeli buku-buku anak dan lain-lain. Sekarang saya harus berhitung kembali. [TSA, 31/05/2012 subuh]

~~~
*Mochamad Yusuf adalah online analyst, pembicara publik IT, host radio, pengajar sekaligus praktisi TI. Aktif menulis dan beberapa bukunya telah terbit. Yang terbaru, “Jurus Sakti Memberangus Virus Pada Komputer, Handphone & PDA”. Anda dapat mengikuti aktivitasnya di personal websitenya, http://yusuf.web.id atau di Facebooknya, http://facebook.com/mcd.yusuf .

One Comment - Leave a Comment

Leave a Reply