Contact us now
+6289-774455-70

Etiket Berbasa-Basi

Etiket Berbasa-Basi

Seringkali saat di kantor Anda bersua dengan orang dari departemen/divisi lain yang jarang bertemu. entah itu di parkiran, lift, kantin, musholla atau ruang meeting. Ada rasa kikuk saat berjumpa dengan mereka. Anda kenal mereka meski tidak akrab, tapi karena tidak setiap hari bertemu, Anda tidak mudah untuk memulai pembicaraan.

Lha di sini perlu peran percakapan basa-basi. Karena durasi pertemuan tidak lama, maka cukup dengan percakapan basa-basi. Meski namanya ada kata ‘basi’, tidak berarti terkesan sampah alias tidak berguna. Namun jangan sampai juga membuat suasana malah jadi membosankan.

Basa-basi itu perlu, karena menunjukkan Anda menghormati mereka. Juga mempererat pertemanan yang renggang karena jarang bercakap lama, karena tidak setiap hari bertemu.

Basa-basi jadi penting bila bertemu dengan orang baru seperti di bandara, ruang tunggu dokter dan lainnya. Basa-basi berguna untuk memperkenalkan dan mengingat Anda. Isinya ringan dan berupa salam perkenalan. Basa-basi diibaratkan seperti kata-kata sambutan dalam sebuah buku.

Lalu bagaimana berbasa-basi yang benar? Berikut etiket berbasa-basi menurut Mien Uno, presiden direktur Lembaga Pendidikan Duta Bangsa, dalam bukunya “Etiket: Sukses Membawa Diri di Segala Kesempatan”

  1. Mulai dengan sapaan
    Basa-basi bisa dimulai dengan sapaan “halo” atau “selamat pagi” plus senyum yang tulus. Namun sebelum memulai basa-basi lihat situasi dahulu, apakah memungkinkan untuk menyapanya. Setelah menyapa, lihat kembali apakah mereka terganggu atau mau meneruskan percakapan dengan Anda.
  2. Tema obrolan umum
    Cukup percakapkan hal-hal dan kejadian umum sehari-hari seperti cuaca, kemacetan lalu lintas, berita aktual dan lainnya. Kalau tidak sering mengikuti media massa, pasti bingung membicarakan apa. Tapi bila demikian, bisa dimulai dari hal-hal yang dirasakan bersama seperti menanyakan tujuan saat di bandara, sakit apa saat di ruang tungu dokter dan sebagainya.
  3. Jangan memonopoli
    Usahakan membaca bahasa tubuh lawan bicara. Bila Anda terlalu mendominasi, maka akan membuat mereka bosan bahkan sebal kepada Anda. Beri kesempatan mereka berbicara juga.
  4. Topik yang disenangi lawan bicara
    Supaya tidak membosankan, cobalah berbasa-basi dengan tema yang disukai lawan bicara. Caranya dengan memperhatikan bahasa tubuh, alur percakapan dengan mereka atau apa yang dibawa atau dikenakan oleh lawan bicara.
  5. Sabar
    Bersabarlah untuk mendengarkan lawan bicara berujar. Jangan pernah memotong pembicaraan, kecuali untuk mengiyakan pernyataannya.
  6. Basa-basi secukupnya
    Perhatikan porsi basa-basinya. Secukupnya saja. Jangan sampai basa-basi ini melenceng menjadi gosip. *(my/20160428)

Leave a Reply